ketika jiwa ini merasa dekat
dengan-Mu maka jiwa ini terasa tenang dan damai
aku tak merasa sendirian, aku
tak merasa kesepian walau aku hidup
dalam perantauan,
ketika aku jauh dari-Mu aku
merasa hampa
amarahku berkobar menyala
kepala ini keras bagai batu
tak peduli antara benar dan salah
yang penting hasrat terijabah
berjalan membusungkan dada
orang mengkritik
kepalan tangan berkata
tak peduli kau berkata apa,,
tak peduli kau mengeluh
aku berjalan berlalu
harta menjadi kebanggan
tahta menjadi kesombongan
dengan harta keadilan dapat di
beli
dengan tahta
yang benar bisa di penjara
aku tertawa menang ahahahhahaah
padahal hakikatnya kalah
ketika aku sadar air mata
penyesalan menjadi jawaban
terus mengalir bagai air hujan di
musim kemarau
merenung dalam malam yang sunyi
bergeming suara rintihan dan
tangisan malam
membuka mata hati dan nurani
mendekat dan pasrah pada-Mu ya
Illahi Rabbi
duduk bersimpuh mengetuk mintu
Taubat
derai air mata jatuh tak
tertahankan
aku menangis dalam pelukan malam
di atas hamparan sajadah
aku terbaring lesu tanpa daya
0 comments:
Post a Comment